Menara.co.id, Indragiri Hulu- Pemerintah daerah agar segera menyetop kegiatan transit terminal penimbunan batubara di desa Candi Rejo Air Molek.
Sebab dengan dipusatkan Stockpile batubara tersebut justru berdampak negatif pada lingkungan bukan mendatangkan hal positip.
Padahal masih banyak alternatif rute batubara yang lebih layak dari titik tambang langsung ke pelabuhan Kuala Cenaku penimbunan akhir untuk transit lewat laut. Tetapi pemrov Riau dan kabupaten justru memberi izin dari jalan umum bahkan belakangan Stockpile dijadikan terminal batubara di Air Molek yang berada dekat dengan pemukiman penduduk dan gedung STAI Air Molek.
“Selian bising bagi lingkungan akibat aktifitas bongkar muat batubara dengan ratusan truk dan alat berat juga limbah batubara tersebut telah mencemari aliran parit sekitar area stockpile dikala curah hujan turun” tandas Hatta Munir pengurus DPD Inhu Juang 45, Jumat petang (7/4)
Sebaliknya dikala musim kering debu mencemari hawa udara yang sediakala sejuk dan asri selama ini.
“Kalau kemarau tiba dedaunan tanaman pekarangan dan sekitar warga memutih dari yang hijau segar karena debu tebal terkontaminasi dengan udara menempel di setiap telapak daun, bahkan atap rumah disepanjang pinggiran jalan elak, simpang batu gajah rata-rata tercemar kotor debu karena hempasan ratusan roda truk odol yang selama ini lalu lalang tampa batas.”, ujar Hatta.
Dikatakan rute alternatif jalan trans lintas selatan sangat berpeluang untuk dijadikan jalur khusus transportasi batubara link langsung ke Kelesa lintas timur kemudian masuk ke jalan poros perusahaan kebun sawit PT Duta Palma Nusantara (DPN) Group menuju pelabuhan akhir Kuala Cenaku.
“Jalur ini sangat potensial dijadikan rute akses angkutan batubara karena stratufikasi masih jauh dari padat penduduk tidak sama halnya di trans jalan lintas tengah yang dipaksakan pemakaiannya untuk jalur transportasi batubara sebab disenjang ruas jalan ini selain padat penduduk juga tidak sedikit fasilitas pemerintah dan fasilitas sosial seperti rumah ibadah masjid dan sekolahan, puskesmas, kantor desa, camat dan infrastruktur penting lainnya” sambung Hatta.
“Sepertinya jalur lintas selatan menjadi alternatif terbaik bagi angkutan batubara kedepan yang berprospek, agar direalisasi pemrov dan daerah Inhu”, pesan Hatta dengan masukan. (Tb/Js/Fs)