Menara.co.id I Indragiri Hulu – Telah ditemukan 1 (satu) orang laki-laki bernama Jamaluddin (65) dengan keadaan sudah meninggal dunia di dalam sebuah pondok rewot di kebun tempat tinggal milik pribadi korban percis di samping jembatan Naval Desa Gumanti Kec. Peranap, Inhu, Kamis (29/12) sekira 14.00 wib.
Korban dengan nama lengkap Jamaluddin Bin Wahid (65) Laki-laki, Islam, Melayu, Tani alamat lengkap berdomisili di RT/RW:06/03 Desa Gumanti Kec. Peranap Kab. Inhu.
Menurut para saksi anak dan cucu korban yakni Marda (17), Mario (11), Juita (42) di tempat kejadian perkara (TKP) menerangkan kepada petugas Polsek Peranap di pondok dalam kebun karet tempat tinggal korban, sebagai milik korban di samping jambatan Napal Desa Gumanti Kec. Peranap Kab Inhu.
Dikronologiskan pada hari Kamis (29/12), sekira pukul 11:30 wib pada saat itu datang dua orang cucu korban (saksi 1 dan 2) ke pondok karet milik korban yang berada di desa Gumanti Peranap Kab. Inhu.
Kemudian cucu korban memanggil – manggil korban dari depan pondok namun tidak ada jawaban, kemudian cucu korban melihat pintu depan dan pintu belakang pondok korban tertutup terkunci dari dalam, lalu cucu korban mendobrak pintu belakang dan langsung tercium aroma bau busuk tak sedap.
Lantas cucu korban panik dan meminta bantuan kepada masyarakat setempat dan di ketahui masyarakat setempat kalau korban sudah meninggal dunia dalam keadaan sudah mengeluarkan aroma bau busuk, dan kemudian masyarakat menghubungi Pihak Polsek Peranap seketika itu.
Dan kemudian Kapolsek Peranap, melalui Kanit Reskrim Polsek Peranap beserta anggota cek and re-cek ke tempat kejadian (TKP) benar adanya kalau korban sudah tidak bernyawa lagi dan mulai membusuk.
Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Peranap guna di Visum Et Revertum agar diketahui pasti apa yang menyebabkan korban mengahiri hidupnya.
Pihak petugas yang terjun ke TKP menganjurkan terhadap keluarga korban agar korban di bawa Ke RSUD INDRASARI Rengat guna di lakukan otopsi sehubungan untuk visum luar terhadap jasad korban yang diprediksi sudah membusuk di perkirakan meninggal dunia lebih kuran sudah 5 (lima) hari sebelumnya.
Namun sayang pihak keluarga sebagai ahli waris tidak bersedia untuk dibawa kerumah sakit untuk di otopsi. Bahkan pihak keluarga, ahli waris mengikhlaskan kepergian korban sehubungan korban menurut keterangan sanak saudara korban memiliki riwayat sakit tahunan, dan pernah mengalami struk, tensi tinggi dan sesak nafas yang diduga merenggut nyawa korban.
“Korban semasa hidupnya tidak mau tinggal di tempat anak-anak nya serta tidak mau di tempat keluarganya lebih memilih tinggal di pondok kebun karetnya di samping jembatan Napal Desa Gumanti, Peranap itu saja”, kata Marda, Mario dan Juita yang diketahui anak dan cucu korban.
Dianggap keluarga tidak berkenan untuk di otopsi maka petugas meminta agar pihak keluarga membuat surat pernyataan terhadap korban kalau tidak bersedia dilakukan otopsi secara medis yang di mediasi pihak Polsek Peranap.
