Menara.co.id, Indragiri Hulu- Bupati Indragiri Hulu, Rezita Meylani Yopi, SE dikenal sebagai pemimpin yang memiliki karakter mencintai perbedaan etnis, suku, agama dan budaya
Sebagaimana diketahui Kabupaten Inhu dikenal kaya dengan keberagaman suku dan budaya. Dimana masyarakat Kabupaten Inhu yang dijuluki dengan negeri Bersejarah (Bersih, Sejahtera, Aman dan Harmonis) ini dihuni suku melayu, minangkabau, bugis, banjar, jawa, batak, tonghoa dan suku lainnya.
Sebagian besar penduduk beragama Islam dan sebagian kecil memeluk Protestan, Khatolik, Budha dan Penganut animisme. Sektor yang paling menyerap tenaga adalah pertanian, kehutanan, perikanan dan peternakan 67.77%, perdagangan 2.43%, Industri 12.54%, dan sektor lainnya adalah 17.29%.
Dirilis dari situs web Wikipedia, Sabtu (7/9/2024) kabupaten Indragiri Hulu adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Riau, Indonesia.
Luas kabupaten ini 8.198,71 km², dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2024 sebanyak 482.445 jiwa dan kepadatan penduduk 57 jiwa/km². Dan ibukota kabupaten berada di kecamatan Rengat. Wikipedia
Seni di Indragiri Hulu sangat beraneka ragam dan memiliki nilai-nilai budaya yang dapat menjadi ciri khas dari daerah ini, kesenian ini di lestarikan secara turun temurun dan masih terjaga dengan baik ditangan Rezita
Adapun kesenian tradisi yang mengakar tersebut antara lain : Silat, Nandong, Surat kapal, Debus, Lukah gila dan Lagu Melayu
Saat ini periode 2020/2024, Kabupaten Inhu dipimpin oleh Rezita Meylani Yopi.
Dan dirinya maju bertarung kembali di kancah pilkada serentak 27.Nopember 2024 dengan jargon Ready (Rezita -Suhardi) dianggap mumpuni membangun kebersamaan dalam keberagaman di Inhu.
Selama kepemimpinan Rezita panggilan akrabnya diinilai publik ia telah berhasil melakukan pembinaan betapa pentingnya hidup berdampingan saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik suku, agama, ras, budaya, maupun bahasa bagi masyarakat Inhu
Bahkan bupati dari kaum gender dan termuda di Indonesia ini selalu membangun sinergitas dengan Forkopimda , Satker Setdalkab Inhu saling membahu guna menekankan kepada masyarakat kota maupun desa supaya menghindari sikap diskriminasi dan SARA. Hasilnya cemerlang sesuai motto Inhu sejak ia menjabat bupati.
Dan kemudian Rezita pun dikala ada momen kegiatan penting keagamaan seperti perayaan hari besar keagamaan yang plurar di Kabupaten Inhu. Baik itu masyarakat pemeluk agama islam, kristen protestan,katholik, budha . Ia meluangkan waktu hadir .pada hari-hari besar keagamaan tanpa pilih kasih
Pada tiap momen hari besar keagamaan tersebut Rezita tidak luput menyampaikan kepada warga .jemaah agar tetap menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Dan terbukti berhasil Inhu menjadi negeri yang aman dan damai sampai saat ini.
Saling menghargai, saling membantu, dan tidak saling menjatuhkan melainkan harus menjalin kebersamaan ditengah perbedaan menjadi hal yang paling esensial ditekankan oleh Rezita selama ia memimpin kepada semua elemen masyarakat
Di raut wajah Rezita terpancar keberagaman budaya tersebut harus mampu memperkuat semangat kebersamaan.
Dimana kabupaten Inhu adalah bahagian dari negara Indonesia demi kebersamaan, Rezita selalu mengedepankan ideologi Pancasila agar tetap masyarakat hidup rukun, damai dalam perbedaan.
Seperti yang ia kumandangkan selama ini bahwa membangun toleransi beragama penting karena perbedaan itu bagi Rezita adalah rachmat (TB/Js/Fs)