Menara.co.id, Indragiri Hulu- Proyek pembangunan turap tebing runtuh Daerah Aliran Sungai (DAS) pinggiran Desa Danau Baru Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu (INHU) Riau bersumber dari APBN Tahun 2022 bernilai sekira Rp 3.8 milyar lebih yang menuai kejanggalan.
Pasalnya meski sudah habis tahun anggaran 2022, kini sudah tahun 2023 proyek yang terindikasi siluman ini belum juga rampung sebagaimana yang diharapkan oleh ribuan warga desa yang mengadu nasib di pinggiran sungai Indragiri tersebut.
“Dinilai proyek ini berbau korupsi dan siluman dan anehnya sampai sekarang masih terkatung-katung pengerjaannya, siapa pelaksananya tidak jelas”, kata Perdi salah seorang warga tempatan yang mengaku kepada Menara.co.id Kamis (2/2)
Dikatakan dari anggaran pagu dari dana pusat sekira 3,8 Miliar, berdasarkan sesuai keterangan dan informasi dari masyarakat desa di lokasi proyek Danau Barum
“Sepertinya ini proyek siluman sebab dari awal pun papan proyek tidak pernah terlihat di lokasi kegiatan.,” lanjut Warga lainnya inisial Pr menyahut.
Jika memang benar ini anggaran 3.8 M berarti sumber danaya dari ABPN tutur dia sambil kecewa karena proyek yang didambakan semua pihak ini tak ada tanda-tanda keberlanjutannya sampai sekarang.
Disampaikan awal pembangunan start di bulan Maret 2022 lalu hingga sampai hari ini belum selesai sangat diyakini kalau di proyek ini patut dicurigai sarat dengan tindakan melawan hukum dengan korupsi membuat tidak rampung walau sudah berganti tahun anggara. “Siapa yang bertanggungjawab?”, tanya curiga Pula.
“Konon kabarnya pelaksana proyek terakhir diketahui pemenang salah seorang rekanan kontraktor ‘ CV Maju Jaya ‘ dari Kampar Bangkinang, hasil mangkar dan tidak jelas besteknya dan seakan anggap remeh.” kesalnya
Dipaparkan palafon kegiatan ini volume panjang Kegiatan pembangunan ada sekitar 100 meter dan dan tinggi sekira 4 M. dan jika kita lihat tiang beton yang tertancap banyak yang miring dan kurang akurat tidak lurus dan banyak hal lain yang kurang akurat dari segi pekerjaan jika di kaji sesui bestek takutnya tidak bisa bertahan lama. Dan sampai hari masi terlihat dalam mengerjakan proyek sungguh lama sekali selesai, katanya serius
“Kami sebagai Masyarakat inhu memita dengan pihak terkait khususnya ke Kejari Inhu agar memeriksa kegiatan tersebut dengan segera. Sehingga kecurigaan dalam pembangunan ini terbantahkan sebab tujuannya di bangun adalah untuk kepentingan masyarakat Inhu dari uang Negara yang bersumber dari pajak rakyat” tandasnya. (Tupang)