Menara.co.id, Indragiri Hulu- Rute penerbangan Japura- Batam sebagai dambaan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau yang dijadwalkan semula fly di awal bulan Pebruari 2023 besok belum bisa terelasir sebagaimana mestinya, karena kuota penumpang belum mencukupi (full) to on time.
Sebagaimana diketahui semula Mastur Ketua DPD Apindo Inhu yang membawahi keagenan traveling Tour Nasional (National Tour Agent) dan Agen Tour Domestik (Domestic Tour Agent) dengan pemerintah daerah yang diwakili oleh Sekdakab Inhu Hendrizal bersepakat bahwa pemerintah daerah mampu memenuhi kapasitas kuota 40 seat dan setara dengan 40 orang penumpang dan 3 kali fly dalam sepekan.
“Tetapi kesanggupan suplay kuota dimaksud sampai sekarang belum ada informasi valid dari pemerintah daerah, mungkin dalam pekan ini saya akan mengkonfirmasikan langsung kembali kepada Sekdakab Inhu Hendrizal terkait dengan perkembangan hasil perbincangan awal tentang jadwal start fly rute Japura- Batam dan sebaliknya Batam-Japura”, kata Mastur Selasa (24/1)
Dikatakan sementara itu untuk jenis tiket return atau biasa dikenal juga dengan istilah round-trip flight. Dengan kata lain, jenis tiket ini adalah untuk pulang-pergi. Saat membeli tiket round-trip maka harus pada rute penerbangan yang sama, seperti Japura-Batam sebaliknya Batam-Japura adalah menjadi keuntungan bagi penumpangnya.
“Sekarang belum kelar tentang pemenuhan kuota penumpang untuk tiket round-trip flight (pulang pergi) sebagaimana yang telah di rancang awal. Namun demikian kita optimis dengan rencana fly itu segera dapat terealisir”, harap Mastur
Dikutip dari Dirjend Perhubungan Udara bandara Japura (RGT) merupakan sebuah bandar udara komersil yang berlokasi di Kecamatan Lirik, Indragiri Hulu, Prov Riau.
Bandara yang terletak di ketinggian 19 meter di atas permukaan laut ini memiliki landasan pacu berpermukaan aspal seluas 2.172 meter x 45 meter
Sebelumnya, Bandara Japura pertama kali diresmikan dan beroperasi pada tanggal 1
September 1954. Didirikan oleh sebuah perusahaan minyak, PT Stanvac, Bandara Japura, awalnya berfungsi sebagai penunjang kegiatan eksplorasi minyak bumi perusahaan tersebut.
Kemudian, kepemilikan Bandara Japura di nasioanilsasikan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Setelah sekian lama tidak melayani penerbangan, Bandara Japura akhirnya secara resmi pernah kembali dibuka pada tanggal 14 Februari 2018 dan melayani rute penerbangan perintis Japura – Batam selanjutnya of fly.
Dan kemudian diawal tahun 2023 ini ada kabar gembira kembali dari kesekian kalinya akan buka fly take of dan lending di bandara Japura kebanggaan Inhu itu. Lagi sinyal kabar gembira tersebut masih redup karena kuota penumpang belum valid sekelar-kelarnya.
Menurut Mastur sebagai pelaku usaha jasa traveling maskapai penerbangan Inhu, Riau telah menyiapkan maskapai setingkat ATR 42 merupakan sebuah pesawat penumpang regional jarak pendek bermesin twin-turboprop yang dibuat oleh perusahaan pesawat Prancis, ATR.
Dikatakan nama “42” berasal dari jumlah kapasitas kursi antara 40 hingga 50. Pesawat ini dikembangkan lebih lanjut menjadi ATR 72 kelak. “Untuk maskapai penerbangan Japura-Batam dan sebaliknya Batam Japura kapasitas pesawat ini sangat relevan di zaman now, hanya kuota yang masih kendala”, tutup Mastur. (Tamb)