Menara.co.id| Indragiri Hulu – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Indragiri Hulu, Riau menggelar acara langkah – langkah terbaik menjaga keharmonisan intern dan kerukunan umat beragama dalam masyarakat pada Senin.
“Tujuannya, meningkatkan kerukunan dan toleransi intern umat beragama, sehingga dapat hidup damai, aman,” kata Kepala Badan Kesbangpol Inhu Bambang Indramawan melalui
Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Organisasi Kemasyarakatan Elpi Pistori di Rengat.
Untuk suksesnya acara, Kesbangpol Inhu mengundang beberapa narasumber yang berkompeten baik itu dari Kodim 0302/Inhu, FKUB dan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Inhu.
Narasumber tersebut yakni :
1. Kepala Kantor Kementrian Agama Indragiri Hulu Dr.H.Darwison MA,
2. Pasi Intel Kodim 0302/Inhu Kapten Hendra Darma,
3. Kasubag TU Kemenag Inhu Ehirdamri, S.Ag dan
4. Ketua FKUB Inhu Drs H Abdul Kadir.
Sedangkan, peserta adalah perwakilan pengurus masjid Kelurahan Pematang Reba, Desa Pekanheran dan DesaTalang Jerinjing Kecamatan Rengat Barat.
“Alhamdulillah acara yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kesbangpol Inhu berjalan lancar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Kemenag Inhu Darwison menyebutkan, bahwa pentingnya toleransi intern beragama agar tercapai kehidupan bermasyarakat yang baik.
Sedangkan, Pasi Intel Kodim 0302/ Inhu Hendra Darma mengatakan, dalam menjaga kerukunan intern beragama penting memahami wawasan kebangsaan dalam kehidupan.
Narasumber dari FKUB Abdul Kadir juga menambahkan, bahwa pentingnya masyarakat perlu memahami peraturan bersama antara Mentri Agama dan Menteri Dalam Negeri.
Sementara, KTU Kemenag inhu Ehir Damri mengatakan, dalam menjaga kerukunan intern beragama, semua pihak harus menyadari bahwa manusia itu diciptakan beragam warna.
Sementara itu mewakili Kaban Kesbangpol Inhu, Elpis Pastori Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama, Organisasi Kemasyarakatan menuyampaikan kerukunan umat beragama merupakan bentuk hubungan antar manusia yang damai berkata adanya toleransi beragama
“Toleransi beragama adalah suatu sikap saling mengerti dan menghargai tanpa adanya sikap membeda-bedakan dan mengecilkan umat agama lain”,katanya
Tri kerukunan beragama bertujuan untuk menciptakan rasa kebersamaan ditengah perbedaan suku, etnis, budaya dan agama guna menjunjung hak-hak manusia dalam menjalankan kewajibannya pada suatu agama yang mereka yakini, pungkas Elpis. (Tamb)