Menara.co.id I Indragiri Hulu – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang baru Jawalter Situmorang meluncurkan program baru, yakni selain program yang mengajak masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam menggunakan angkutan atau kendaran.
Mantan Kasubag Protokol dan Kadis Kominfo Inhu ini, Rabu (11/1) kepada Menara.co.id mengatakan bertekat memprioritaskan pembenahan mental tentang displin sumber daya dalam bekerja di internal OPD Dishub dan memacu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor KIR atau Uji Kelayakan Berkendaraan sesuai dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009.
“Saya akan segera membenahi ke dalam yaitu sumber daya yang mencapai 100an pegawai di lingkungan Dishub sekarang ini sehingga dapat dioptimalkan untuk bekerja guna mengejar target PAD kedepan ini”, jelas Jawalter.
Dikatakan sesuai data selama ini masih rendahnya PAD dari sektor KIR hanya sekitar Rp 700 juta/tahun dan belum sepadan dengan investasi pemerintah yang menghabiskan anggaran Rp 13 miliar dialokasikan pada pembangunan fasilitas fisik gedung dan peralatan canggih KIR sejak tiga tahun lalu.
“Lembaga Dishub selain berfungsi sebagai pelayan publik (public service) juga tidak mengabaikan profit oriented keuntungan dalam pengembalian modal awal yang diestimasi minimal harus bisa didapatkan in-come Rp 1 miliar/tahun anggaran guna pengembalian jangka 13 tahun untuk pasokan dana awal terpakai Rp 13 miliar untuk sarana fasilitas KIR”, rinci Jawalter.
Guna mengejar target ini lanjut Jawalter pihaknya telah melakukan pembahasan secara internal membedah tentang apa kendala dan tantangannya membuat target belum tercapai. Dan kemudian diketahui faktor penyebab masih adanya keengganan masyarakat untuk melakukan uji KIR ke Dishub selama ini.
“Masih banyak warga atau pengguna kendaraan angkutan umum maupun angkutan barang yang belum memiliki kesadaran untuk KIR, padahal uji kelayakan adalah faktor untuk keselamatan di jalan raya bagi pengguna kenderaan yang ditengarai selama ini menyebabkan terjadinya kecelakaan saat berlalu lintas”, imbuhnya.
Ia menerangkan angkutan yang tidak mengutamakan aspek keselamatan adalah kendaraan yang dimodifikasi tanpa memperhatikan spesifikasi kendaraan tersebut, dan tidak melakukan uji KIR secara berkala. Sehingga kendaraan tersebut dapat dikategorikan tak laik jalan.
Oleh karena itu, pihaknya lanjut Jawalter terus berupaya menjadikan angkutan umum yang lebih baik secara bertahap agar angkutan umum kembali menjadi primadona bagi masyarakat di Inhu ke depan.
“Kami akan selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang angkutan atau kendaraan yang harus sesuai dengan standar atau memenuhi aspek keselamatan. Dengan demikian, diharapkannya kesadaran masyarakat akan angkutan yang aman dikendarai menjadi terbangun,” harap Jawalter.
“Kami akan kordinasi antara Dishub Inhu, Dishub Riau dan Satlantas Polres demi keselamatan bagi pengguna kendaraan agar berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sebagai langkah awal pihaknya akan langsung turun melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, yakni mitra Dishub agar program kerja akan berjalan lancar.
“Yang pasti saya bersama jajaran akan mengunakan amanah serta tanggung jawab ini sebaik-baiknya, akan menjadi super tim dalam menjalankan tupoksi. Melanjutkan program yang baik yang telah berjalan,” tutup Jawalter. (Tamb)