Menara.co.id, Indragiri Hulu – Dimintak kepada Dinas Perhubungan. Kabupaten Inhu dan Prov Riau agar melakukan tindakan tegas kepada pelaku jasa angkutan umum truk Batubara, Cruid Palm Oil (CPO) dan Kayu HTI yang Over Loading/Dimention (Odol) sesegera mungkin.
Karena sejumlah ruas jalan di Inhu sebagai sarana dan fasilitas transportasi umum mengalami kerusakan yang sangat parah seperti di ruas jalan Elak sampai dengan Batu Gajah Pasir Penyu menuju lintas tengah Inhu-Kuansing kini mengalami rusak parah dengan penuh lobang menganga bak kubangan kerbau saja.
“Truk Batubara, CPO dan Kayu yang melintas disana dipastikan telah melampaui satandar kapasitas berat sumbu jika dibanding pada daya tahan badan jalan negara itu yang hanya bobot 10 hingga 12 ton. Sekarang dibantai dengan kapasitas berat sumbu 40 ton sampai dengan 50 ton oleh truk batubara dan tangki CPO dan kayu membuat badan jalan hancur lebur dengan tanah dasar badan jalan”, kata Hatta Munir Penasehat Forum Pemerhati Aset Negara (F-PAN) Riau Indonesia, Minggu siang (14/1)
Dikatakan kondisi warga pinggiran jalan simpang Batu Gajah yang pemukiman padat penduduk resah karena jika di musim hujan badan jalan yang dihiasi puluhan lobang menganga penuh air hujan sebaliknya jika kemarau rumah warga punggir jalan di pemukiman itu sesak gelap debu hingga ke atap rumah penduduk.
“Warga hanya bisa pasrah dan berdoa saja lagi, karena sudah segala upaya resolusi dilakukan baik langsung kepada Gubernur Riau Syamsuar maupun Ketua DPRD Riau Yulisman tetapi resolusi warga Air Molek sekitarnya dianggap pemerintah hanya sebatas angin lalu saja”, kesal Hatta Munir
Hatta berharap Dishub Inhu dan Dishub Provinsi sebagai lembaga yang paling berwenang untuk mengatur dan kelola perhubungan lalu lintas agar melakukan tindakan hukum yang tegas bagi pelaku angkutan truk yang terbukti over kapasitas demi kepentingan umum.
“Dishub Prov dan Inhu ya harus berani bertindak tegas, jangan diberikan pembiaran seperti yang tejadi selama ini akhirnya warga kecil pengguna jalan saja yang korban disisi lain pelaku usaha angkutan jasa batubara, cpo dan kayu diuntungkan berlipat ganda dengan kelebihan muatannya”, jelasnya
Selain badan jalan di Air Molek yang hancur lanjut Hatta juga truk raksasa yang ratusan melintas setiap hari telah mengganggu arus jalan di Jalan Batu Gajah percisnya di Pondok Pesantren Kahirulummah yang berada di lintas tenga Japura-Air Molek- Peranap.
“Jika siang hari dikala para anak-anak santri selesai sekolahan membuat ruas jalan lintas itu sesak karena puluhan truk raksasa dengan waktu yang sama sedang melewati titik keramaian anak sekolah tersebut dan sering mengancam lakalantas pada titik itu perlu ketegasan dari semua pihak bagi setiap truk yang over kavasitas”, tutup Hatta.(Tamb)