Menara.co.id, Medan – Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Safrizal Z.A menyampaikan sambutan dan arahan pada Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara tahun 2024, beberapa waktu lalu di Santika Dyandra Convention Centre Medan.
Pada sambutannya, Safrizal menyampaikan apresiasi capaian indikator makro Provinsi Sumatera Utara yang sebagian menunjukan kinerja yang positif
”Dalam konteks capaian pembangunan hingga tahun 2022 berdasarkan data BPS, sebagian besar indikator memiliki tren positif, meskipun terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan, utamanya laju pertumbuhan ekonomi yang tumbuhnya belum seperti nasional,” jelas Safrizal.
Sementara itu, capaian laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara tahun 2022 berhasil tumbuh bertahap menjadi 4,73 persen yang sebelumnya sempat mengalami kontraksi sebesar minus 1,07 persen pada tahun 2020, sedangkan nasional berhasil tumbuh hingga menyentuh angka 5,31 persen.
Selain apresiasi terhadap capaian indikator makro pembangunan, apresiasi juga diberikan pada capaian perencanaan pembangunan yang dilihat dari capaian kinerja IKU dan kinerja program OPD yang kedua menunjukan capaian predikat sangat tinggi, meskipun penekanan tetap diberikan pada capaian indeks reformasi birokrasi di Sumatera Utara.
”Capaian 8 IKU mencapai 98,43 persen dan capaian kinerja program 41 OPD mencapai 94,56 persen. Catatan khusus diberikan pada Indikator IKU Indeks Reformasi Birokrasi (RB) yang selama 4 tahun (2019-2022) mengalami stagnasi berada pada predikat Kinerja B,” ungkap Safrizal.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang hadir membuka secara langsung menyampaikan hal yang sama bahwa capaian pembangunan yang dilakukan sudah banyak yang baik, tetapi beberapa catatan yang disampaikan dari Kemendagri harus dipandang sebagai bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam pembangunan standar pembangunan yang baik bagi Sumatera Utara.
“Kemendagri melihat dengan teropong dan melihat secara makro, sehingga muncul berbagai catatan-catatan tadi sehingga ini baik dalam memperkuat pelaksanaan pembangunan di Sumatera Utara,” kata Edy.
Pada kesempatan terakhir, baik Safrizal maupun Edy menekankan bahwa Musrenbang harus dipandang sebagai forum strategis yang tidak bersifat formalitas dan top down, tetapi benar-benar setiap aktor berkolaborasi untuk memberikan masukan dalam kerangka membangun komitmen pembangunan yang sama sehingga permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. (Js/Fs/Tb)