Menara.co.id, Jakarta- Persentase tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum belakangan ini masih mengalami trend yang memuaskan.
Melansir rilis dari Lembaga Survey Indonesia (LSI) melalu Kapupenkum Kejagung RI, Minggu petang (9/4/2024) secara nasional kurun waktu dari akhir bulan Maret sampai pada pekan pertama bulan April 2023 dipersentse tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum mencapai 95 persen.
Diuraikan pada kurun waktu satu atau dua bulan terakhir, sejumlah isu nasional mencuat ke publik
bukan hanya diperbincangkan secara luas tentang isu-isu ini menjadi perdebatan dan menimbulkan pro dan kontra.
Sebagai rentetan dari terkuaknya kasus kekayaan tak wajar sejumlah pejabat Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,
Menkopolhukam Mahfud MD menyampaikan ke publik bahwa ada aliran dana tak wajar di Kementerian Keuangan dengan jumlah mencapai lebih dari 300 Triliun rupiah. Aliran dana ini ditengarai terkait dengan pencucian uang dan mungkin juga korupsi.
Masih terkait dengan isu korupsi, mencuat juga kasus dugaan korupsi infrastruktur teknologi informasi (internet) BTS (Base Transceiver Station) yang diduga melibatkan sejumlah pejabat Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), termasuk menterinya.
Yang tidak kalah heboh adalah pembatalan posisi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 oleh FIFA yang diduga terkait dengan pro-kontra soal keberadaan timnas Israel dalam kompetisi sepakbola dunia tersebut.
Bagaimanakah pendapat publik terhadap berbagai isu tersebut? Bagaimana implikasinya terhadap peta politik elektoral
menuju 2024? Untuk menjawabnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melaksanakan survei nasional pada akhir Maret dan awal April 2023.
Survey melakukan metodologi target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.9%, pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.(Tb/Js/Fs)