Menara.co.id I Jakarta – Menjelang puncak KTT G20 di Bali pada tanggal 15-16 November, pemerintah Indonesia gencar melaksanakan tindakan pencegahan atas hal-hal yang berpotensi mengganggu pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Salah satunya adalah penangkapan dua orang warga negara (WN) China berinisial HCC dan YX karena diduga akan melakukan demonstrasi menolak KTT G20 di Bali. Sebelum ditangkap, ternyata keduanya sempat menggalang massa untuk melakukan demonstrasi.
Kedua WN China itu ditangkap di Jakarta oleh petugas Imigrasi, Jumat (11/11) malam, berdasarkan bukti yang dikantongi oleh petugas yaitu adanya upaya provokasi menggalang massa untuk melakukan aksi unjuk rasa melakukan aksi demonstrasi menolak KTT G20 di Bali pekan depan.
“Benar, saya sudah dapat laporan dari Direktur Intelijen dan Direktur Wasdakim, bahwa ada 2 warga negara China yg akan merencanakan melakukan demo pada saat pelaksanaan G20,” kata Plt Dirjen Imigrasi, Prof Widodo Ekatjahjana, dikutip dari detik.com.
Lebih lanjut Widodo mengatakan pihak imigrasi saat ini sedang melakukan pemeriksaan kepada kedua WN China tersebut. Imigrasi juga sudah berkoordinasi dengan Kedutaan China dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
“Segera saat itu juga saya perintahkan agar diambil langkah-langkah antisipasi untuk pengamanan dan dilakukan pemeriksaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta segera berkoordinasi dengan pihak Kedutaan China dan Kemenlu,” ungkap Widodo Ekatjahjana.
Tindakan ini dilakukan karena WN China itu hanya mengantongi visa kerja, di mana WNA dilarang melakukan aktifitas politik di Indonesia. Hal itu nyata-nyata dianggap telah melanggar UU Imigrasi Indonesia.
“Pelanggaran keimigrasiannya adalah, mereka melakukan kegiatan yang tidak sesuai atau melanggar izin tinggalnya, dan melakukan aksi provokasi mengajak demo di acara G20. Saya sudah perintahkan kepada Direktur Wasdakim supaya menindak tegas dan tetap humanis serta dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta berkoordinasi dengan K/L terkait dan pihak perwakilan,” kata Widodo Ekatjahjana tegas. (FS)