Menu

Mode Gelap

Lingkungan · 6 Apr 2023 13:52 WIB ·

Duka Nestapa Warga di Kecamatan Batang Peranap, Ribuan KK Kehilangan Hak Jalan Gegara Truk Odol Batubara


					[Menara.co.id] Perbesar

[Menara.co.id]

Menara.co.id, Indragiri Hulu- Belakangan ini kondisi infrastruktur jalan lintas tengah Peranap, Japura dan Rengat, Kuala Cenaku semakin memprihatinkan.

Jalan Provinsi untuk umum itu seolah sudah mutlak menjadi hanya dimanfaatkan monopoli oleh pelaku transportasi angkutan batubara batubara yang jumlahnya hampir ribuan truk raksasa.

Sedangkan masyarakat umum yang tinggal di areal tambang sekitar menjadi pemilik hak pengguna jalan warga kelas nomor dua setelah angkutan batubara. Dihampir ruas jalan lintasan vital Desa Napal menuju Desa Serangge, Punti Kayu dan Pesajian Batang Peranap sesak dengan angkutan truk odol batubara.

“Kami warga setempat tidak memiliki hak jalan lagi seperti biasanya. Karena disepanjang akses lintasan jalan Pesajian ke Napal Peranap lebih kurang 40 kilometer sesak dengan truk raksasa odol batubara baik siang maupun malam harinya”, keluh Saiful Ritonga yang mengaku kepada Menara.co.id warga desa Serangge I, Kamis (6/4).

Baca juga:  TLCI Chapter#2 Riau Sabet Juara 1 Kategori Modifikasi Overland di Perhelatan Akbar Jamnas V di Jambi

Dikatakan akses jalan Pesajian Peranap merupakan akses utama jalan yang sejak lama dipergunakan oleh ribuan kepala keluarga di kecamatan Batang Peranap tersebut. Sesuai administratif pemerintahan ada 6 desa potensial desa Pesajian, Punti Kayu, Serangge I, II dan III dan sebelumnya ada desa Pauh Ranap menggantungkan urat nadi ekonominya pada sarana jalan lintasan tersebut.

“Tetapi sejak pertambangan batubara melakukan eksplorasi di kecamatan tempat tinggal kami ini, ribuan warga penduduk tempatan telah kehilangan hak jalan dari sebelumnya. Ruas jalan lintasan umum dari titik lokasi tambang menuju akses luar Peranap dimonopoli batubara saban hari hingga malam”, tandasnya.

Akibat akses tertutup bagi warga tempatan ke ibu kota kecamatan Peranap saat berbelanja, warga pun harus memilih jalan darurat jauh menempuh lorong produksi kebun sawit milik perusahaan dan masyarkat menuju kecamatan lain yaitu cirenti luar Inhu demi kebutuhan hidup sehari- hari.

Baca juga:  Perkembangan Terbaru dalam Perkara Korporasi PT Duta Palma Group

“Warga kesulitan jika mau keluar berbelanja ke kota Peranap, bahkan untuk menjual hasil produksi tani kebun sawit yang biasa dengan mudah menjual ke PKS PT Regunas dan terdekat lainnya sekarang sudah tidak bisa karena gak sulit ruang bagi truk colt diesel karena selain jalan sesak dengan truk odol batubara juga kondisi fisiknya penuh lobang dalam dan mengangga dipastikan truk colt diesel sawit sulit melewatinya”, sambung Saiful

Para petani sawit mengalami kesulitan menjual ke perusahaan PKS terdekat hal sama harus menjual ke perusahaan jauh di daerah Petai Cirenti dengan jalan jauh dan cost tinggi tapi masih bisa dilalui truk sawit dan kenderaan umum.(Tb/Js/Fs)

Artikel ini telah dibaca 92 kali

Redaksi Menara badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Maulid Nabi, Eks Bupati Inhu H Yopi Arianto Ajak Warga Menjaga Persatuan dan Sukseskan Pilkada Damai

29 September 2024 - 09:55 WIB

Polsek Lirik Bawa Pesan Damai Ke Perbatasan Hutan Lindung

28 September 2024 - 14:29 WIB

Pesan Damai dalam Sebungkus Nasi

28 September 2024 - 14:26 WIB

Polsek Batang Gansal Temui Ulama, Doakan Agar Pilkada Berlangsung Aman

22 September 2024 - 20:31 WIB

Pastikan Keamanan Malam Libur dan Pilkada, Polres Inhu dan Jajaran Patroli Blue Light

22 September 2024 - 20:29 WIB

Kasad Resmikan 50 Sumber Air Bersih dan Serahkan Perahu Ponton Pengangkut Sampah di Toba

21 September 2024 - 22:26 WIB

Trending di Lingkungan
Depan
Trending
Search
Login
Tentang