Menara.co.id I Jakarta – Kekurangan tenaga kerja, retensi karyawan, dan kenaikan biaya menjadi tiga masalah utama bagi pemilik bisnis. Hal itu terungkap dalam sebuah survei internasional yang diterbitkan Selasa (10/1/2023).
David Price, CEO Employsure Selandia Baru mengatakan kenaikan biaya telah mengkhawatirkan lebih dari 70% bisnis global di sejumlah negara ekonomi utama yang disurvei. Dia menambahkan ini akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi banyak bisnis.
Dilansir dari Xinhua, Peninsula Group melakukan survei terhadap 79.000 bisnis di Selandia Baru, Australia, Kanada, Irlandia, dan Inggris untuk melihat apa yang menjadi prioritas dan perhatian utama pemberi kerja pada 2023.
Pertumbuhan adalah tujuan bisnis utama bagi 58,6% pemberi kerja di kelima negara. Namun, resesi saat ini berdampak pada bisnis di Inggris dan Irlandia, dengan masing-masing 38,4% dan 34,7% mencantumkan kelangsungan hidup sebagai tujuan utama mereka tahun ini.
Meningkatnya biaya menjadi perhatian utama untuk bisnis di Kanada, Irlandia dan Inggris, sedangkan di Selandia Baru dan Australia, hanya menempati urutan ketiga sebagai masalah utama.
Kekurangan tenaga kerja menjadi perhatian utama bagi 66,2% bisnis Selandia Baru dan Australia, dengan retensi karyawan menjadi perhatian tertinggi kedua. Krisis biaya hidup dan kekurangan staf berdampak signifikan, dengan 66% pemberi kerja menawarkan remunerasi finansial untuk membantu retensi.
Mereka yang tidak dapat menawarkan insentif finansial menawarkan jam kerja yang fleksibel dan dukungan kesehatan mental untuk membantu mencegah karyawan keluar.
Adapun, langkah-langkah sementara yang dilakukan selama pandemi telah mengubah bentuk pekerjaan bagi banyak orang, dengan hampir 29% pemberi kerja memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan dan hampir 28% menjadikan beberapa bentuk kerja fleksibel sebagai ketentuan permanen.
(Sumber:CNBCIndonesia.com)