Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 2 Des 2022 15:09 WIB ·

Demi Untungkan Perusahaan Indonesia-China, Pemerintah Akan Tutup KA Argo Parahyangan


					Presiden Joko Widodo Melakukan Pengecekan Progres Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Perbesar

Presiden Joko Widodo Melakukan Pengecekan Progres Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Menara.co.id I Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, akan menutup Kereta Api (KA) Argo Parahyangan.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat beralih menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Pada pertemuan di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta (29/11), Luhut menjawab pertanyaan mengenai penutupan KA Argo Parahyangan tersebut.

“Ya [akan ditutup], jawab Luhut dikutip dari kumparan.com.

Luhut menyampaikan bahwa pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 80 persen, dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada Juni 2023.

KCIC menyampaikan bahwa target pengguna KCJB adalah sekitar 31 ribu orang setiap harinya. Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio target tersebut sulit untuk dicapai, karena akan bersaing dengan KA Argo Parahyangan dan moda tranportasi lain seperti travel dan bus.

Baca juga:  Pantang menyerah Personel Gabungan Terus kendalikan karhutla di Pulau Gelang

KCJB juga tidak sampai ke pusat kota Bandung, hanya sampai Stasiun Padalarang, yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke pusat kota Bandung. Bahkan, agar KCIC mendapat keuntungan, Agus juga menduga bahwa KA Argo Parahyangan akan dimatikan atau tutup jalan tol.

“Saya melihat pasti akan ada perintah dimatikan Argo Parahyangan atau tutup jalan tol,” kata Agus (17/11) dikutip dari kumparan.com.

Menurut Agus, seandainya KA Argo Parahyangan tidak ditutup, pemerintah akan memsubsidi tiket KCJB agar tetap beroperasi, yang tentunya akan membebani APBN.

“Bangun transportasi ini tidak bisa dipaksa. Harus melihat rute dan jenis transportasi, tergantung berapa banyak manusia yang akan pakai. Kereta cepat ini teknologi tinggi dan Indonesia bagus mengadopsinya. Tapi persoalannya, dampaknya, gimana? Sustainability-nya gimana?” ucapnya. (FS)

Artikel ini telah dibaca 57 kali

Redaksi Menara badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Es Laksamana Mengamuk, Budaya dalam Segelas Kesegaran

15 September 2024 - 14:39 WIB

Roti Jala van Riau

15 September 2024 - 14:23 WIB

Nasi Lemak, Riau di atas Piring

13 September 2024 - 13:36 WIB

Antisipasi Penimbunan BBM dan Gas Jelang Pemilu, Tipidter Polres Inhu Cek SPBU serta Agen Gas

3 Februari 2024 - 15:03 WIB

Cek Harga Pangan dan Peredaran Upal Jelang Pemilu, Satreskrim Sidak ke Pasar Rengat

3 Februari 2024 - 14:51 WIB

Keripik Durian, Oleh-oleh Khas Riau

4 Juni 2023 - 16:23 WIB

Trending di Ekonomi
Depan
Trending
Search
Login
Tentang