Menara.co.id I Jakarta – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, akan menutup Kereta Api (KA) Argo Parahyangan.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat beralih menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Pada pertemuan di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta (29/11), Luhut menjawab pertanyaan mengenai penutupan KA Argo Parahyangan tersebut.
“Ya [akan ditutup], jawab Luhut dikutip dari kumparan.com.
Luhut menyampaikan bahwa pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 80 persen, dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada Juni 2023.
KCIC menyampaikan bahwa target pengguna KCJB adalah sekitar 31 ribu orang setiap harinya. Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio target tersebut sulit untuk dicapai, karena akan bersaing dengan KA Argo Parahyangan dan moda tranportasi lain seperti travel dan bus.
KCJB juga tidak sampai ke pusat kota Bandung, hanya sampai Stasiun Padalarang, yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke pusat kota Bandung. Bahkan, agar KCIC mendapat keuntungan, Agus juga menduga bahwa KA Argo Parahyangan akan dimatikan atau tutup jalan tol.
“Saya melihat pasti akan ada perintah dimatikan Argo Parahyangan atau tutup jalan tol,” kata Agus (17/11) dikutip dari kumparan.com.
Menurut Agus, seandainya KA Argo Parahyangan tidak ditutup, pemerintah akan memsubsidi tiket KCJB agar tetap beroperasi, yang tentunya akan membebani APBN.
“Bangun transportasi ini tidak bisa dipaksa. Harus melihat rute dan jenis transportasi, tergantung berapa banyak manusia yang akan pakai. Kereta cepat ini teknologi tinggi dan Indonesia bagus mengadopsinya. Tapi persoalannya, dampaknya, gimana? Sustainability-nya gimana?” ucapnya. (FS)