Menara.co.id| Indragiri Hulu- Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi pada setiap tahun anggaran termasuk tahun 2022 ini. Secara menerus kepala daerah gender muda dan energik tersebut mengajukan permohonan kepada Gubernur Riau Syamsuar sebagai pimpinan pemerintah provinsi Riau agar peningkatan melalui perbaikan ruas jalan provinsi di Inhu lebih diakomodir kedepan.
Suratnya Nomor: 623/DPUPR/BEM/883, dibulan 8/2022, prihal peningkatan dan pembangunan ruas jalan provinsi di Inhu. Dituliskan jalan provinsi lintas tengah ruas jalan Japura-Peranap, lintas selatan ruas jalan Lubuk Kandis- Pangkalan Kasai, dan Ruas jalan Peranap- Simpang PT IFA, Ruas jalan Rengat- Kuala Cenaku.
Diharapkan alokasi APBD Provinsi pada perbaikan jalan provinsi di Inhu kedepan agar dinaikkan pagu dana dari tahun sebelumnya guna meminimalisir kerusakan ruas jalan provinsi di Inhu yang semakin memprihatinkan.
Ditempat terpisah Hatta Munir Penasehat Forum Pemantau Aset Negara (G-PAN) Inhu kepada Menara.co.id, Sabtu (5/11) melaporkan bahwa disepanjang jalan elak Batu Gajah Air Molek kondisi badan jalan hancur berlumpur putus total sangat sulit untuk dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun kendaraan roda empat dan lainnya.
Tidak sedikit dijalan provinsi itu pengguna jalan macet total karena selain dipergunakan salah satu akses jalan menuju kampus STAI Air Molek oleh ribuan mahasiswa/i, juga jalan vital itu menjadi akses masyarakat umum lainnya tapi macet dan terperosok karena rusak oleh angkutan truk batubara, tangki cruid palm oil (CP0), kayu dan sawit yang over kapasitas.
“Penting Pemrov merespon segera surat permohonan Bupati Inhu guna perbaikan. Karena tanggung jawab untuk pembangunan jalan Provinsi itu adalah Pemprov Riau tidak ada aturan yang membenarkan pembangunan jalan prov dari dana APBD Kab Inhu”, tandas Hatta
Untuk diketahui keberadaan jalan elak tersebut adalah salah satu akses utama bagi mahasiswa ataupun masyarakat umum lainnya selama ini, tapi rusak mendadak pasca operasinya ribuan truk batubara yang odol (over dimension/over loading).
Dikatakan ketiadaan perhatian pemrov terhadap pembangunan jalan tersebut sebagai warga kecewa dan meminta kepada pihak terkait agar segera mengambil tindakan kongkrit agar kondisi jalan yang meresahkan pengguna jalan tersebut bisa normal melaluinya dengan lancar dan terhindar dari ancaman lakalantas.
“Saya memberikan sinyal seandainya pemerintah dalam beberapa hari ini tidak ada memperbaiki jalan yang mengancam keselamatan maka tidak menutup kemungkinan terjadi letupan suara lapisan papan bawah kedepan ini”, tegas Hatta
Karena jalan tersebut juga sebagai sarana jalan penghubung bagi mahasiswa/i di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) di kecamatan Pasirpenyu Air Molek sudah menjadi dambaan agar pembangunan jalan rusak tersebut sesegera mungkin diperbaiki.
“Sebab jalan tersebut adalah akses penting sebagai urat nadi ekonomi menuju sentra pasar masyrakat, selain para mahasiswa/i lokal di Pasir Penyu Inhu ini”. pungkas Hatta. (Tamb)