Menara.co.id I Pekanbaru – Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau Raharjo Budi Kisnanto, SH., MH hadiri Syukuran Hari Jadi Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo Ke-9, Sabtu (28/1) di Sekretariat Sanggar Seni Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo Rumbai Barat Kota Pekanbaru.
Selain Asisten Intelijen Kejati Riau Raharjo Budi Kisnanto, SH., MH terlihat turut serta memeriahkan ajang kreasi sosial budaya leluhur ini Ketua Sanggar Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo, Babinsa, Koramil Rumbai dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di kecamatan Rumbai Barat kota Bertuah itu.
Kegiatan itu dilaksanakan merupakan wujud nyata ungkapan dan niat “Syukuran Hari Jadi Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo Ke-9” yang lama ditunggu-tunggu. Acara guyuban ini diawali pemotongan tumpeng dan penyerahan Bantuan Alat Musik oleh Asintel (Kejati) Riau oleh Raharjo Budi Kisnanto, SH., MH kepada pengurus sebagai pegiat Sanggar Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo sebagai titipan dari para leluhur bangsa yang kaya dengan kemajemukannya.
Pada kesempatan itu Asintel Kejati Riau Raharjo Budi Kisnanto, SH., MH mengucapkan terimakasih atas undangannya dalam rangka syukuran hari jadi Sanggar Seni Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo yang diselenggaran oleh para pegiat di Sekretariat Sanggar Seni Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo.
“Saya berterimakasih dengan kreasi para generasi sekarang yang masih mampu mewarisi seni budaya leluhur tari kuda lumping yang sampai sekarang ditengah kemajuan zaman tapi kuda lumping tetap menggema di seluruh Nusantara termasuk di kota Bertuan tanah Riau ini”, ujar Raharjo empati.
Karenanya lanjut Raharjo sembari mengajak kepada pelaku kreasi yang telaten dan teruji ini untuk terus memgerakkan kegiatan – kegiatan kesenian etnis jawa sebagai bahagian dari komunitas di Nusantara tetap ditumbuh kembangkan di Provinsi Riau.
‘Karena dizaman yang kian canggih dan dinamis ini budaya asing dengan pengaruhnya berperan masuk ke Indonesia. Maka dengan kesenian kreasi titipan leluhur kuda lumping salah satu cara mampu membentengi pengaruh masuknya budaya asing yang belum tentu relevan dan karakter dan jati diri keindonesiaan kita”, harap Raharjo
Sangat diperlukan melestarikan budaya – budaya asli Indonesia dengan cara menjunjung tinggi kesenian budaya asli, dan diestapetkan dengan mengajak seluruh pengunjung sebagai pegiat budaya agar berkomitmen melestarikan budaya asli yang telah mengakar di tengah bangsa Indonesia, tutup Raharjo
Acara yang bertemakan “Syukuran Hari Jadi Seni Tari Kuda Lumping Nuthuh Turonggo Budoyo Ke-9” berlangsung guyub dan harmoni berlangsung aman, tertib, dan sukses serta menerapkan secara ketat protokol kesehatan. (Tamb)